User CBR 150 Lokal (K45) Akan Susah Mengganti Knalpot Aftermarket (Racing)?

Info dari Mas Taufik, author of TMCBlog, bahwa mesin CBR 150 Lokal akan sama dengan CB 150R Street Fire.

Strategy ini tak lain untuk mengurangi production cost sang motor yang berkode K45, sehingga harga tak terpaut jauh dengan kompetitornya, Yamaha R15

Memang ada perbedaan di ECU, dimana Street Fire masih menggunakan sistem injeksi open loop yang artinya ketiadaan sensor O2 yang berguna untuk mengatur semprotan bahan bakar dari injector ke ruang bakar sehingga tercipta pembakaran sempurna dan bisa mengurangi emisi gas buang.

Sedangkan di K45, sistem injeksi sudah close loop yang berarti sudah ada sensor O2.

Perbedaan lainnya mungkin dengan merubah settingan ECU, sehingga tenaga CBR 150 lokal lebih tinggi daripada CB 150R Street Fire

Sayangnya, karena mesin CBR 150 lokal hampir sama dengan mesin CB 150R SF, berarti sensor O2 di CBR 150 lokal akan berada di leher knalpot, berbeda dengan posisi sensor O2 di CBR 150R CBU Thailand, yang berada di kepala silinder. Bagi penulis, peletakan posisi sensor O2 di leher knalpot itu menyusahkan user CBR 150 lokal.

Kenapa Ben?

Karena itu akan menyusahkan user CBR 150 lokal untuk mengganti knalpot aftermarket (racing), terutama knalpot custom no branded. Dan user CBR 150 Lokal tidak bisa saling bertukar dengan user CBR 150R CBU atau CB 150R Street Fire.

Saran saya siihh, sebaiknya posisi sensor O2 tetap mengikuti design CBR 150R CBU, sehingga user CBR 150 Lokal tidak kesusahan dalam mengganti knalpot aftermarket.

Kan katanya mesin CBR 150 Lokal sama dengan CB 150R Street Fire. Jadi kalau ngikutin ide kamu, Street Fire yang berganti spek dengan menggunakan sensor O2 dong Ben?

Ya saya harap sih begitu, biar udara ga semakin parah tercemar 😀