Kopdar KOBOYS Chapter Karawang-Bekasi
Karawang-Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Chairil Anwar (1948)
itlah puisi karya Chairil Anwar, judul puisi tersebut sama dengan acara kopdar kali ini yang mayoritas adalah anggota Koboys yang berdomisili di Karawang dan Bekasi
Kopdar kali ini berlokasi di rumah Juragan DOHC di Karawang
Tanpa banyak ba-bi-bu…
nikmatin aja gambarnya
Ji ro lu…
SukaSuka
Monde masih ada?
SukaSuka
ngga ngerti pakde, wingi jarene arep minggu arep balik nang bandung 🙂
SukaSuka
muanteb. Pengen kopdar chapter karawang bekasi rek.
Pat mo nem
SukaSuka
hayuuk, kapan iso neh
SukaSuka
koq ra ngajak-ngajak ben…..
😦
SukaSuka
lha kui ae ndadak, budal dari kost jam 9 malam 😀
SukaSuka
kang monde pulang kebandungnya di tunda,masih ada urusan katanya
SukaSuka
oooo….
saiki kang monde nang ndi?
SukaSuka